SEJARAH


Sekilas Tentang Sejarah Grafika Negeri Kemayoran No.63 Jakarta Pusat

SMT  Negeri Grafika Jakarta adalah sekolah kelompok teknologi industri yang bersifat kejuruan khusus percetakan dibuka tahun 1962 dengan status Negeri. No Statistik sekolah adalah 321016402001, NIS adalah 40167, SK ijin pendirian "Dinas Pendidikan 0299/A/1976 dengan alamat : Jl.Garuda No.63 Kemayoran Jakarta Pusat. Dengan Nama Sekolah Tehknik Grafika yang kemudian pada tahun 1974 terjadi perubahan dari Sekolah Tehnik menjadi Sekolah Menengah Teknologi Negeri 4 Grafika (SMTN) yang pada masa itu sudah bergabung dengan Grafika PGRI (bersifat yayasan yang dikelola oleh Persatuan Guru Republik Indonesia) dengan pembagian Jadwal Pagi-Siang untuk SMT Negeri dan Siang-Petang untuk SMT PGRI. SMTN Grafika mengalami beberapa pengembangan setelah melalui dua generasi yaitu setelah terbentuknya Pusat Grafika Indonesi pada tahun 1969.

Sejarah PUSGRAFIN

Pusat Grafika Indonesia berdiri sejak 26 April 1969, yang pada awalnya merupakan proyek kerjasama teknis dalam Bidang Kegrafikaan antara pemerintahan Kerajaan Belanda dan Republik Indonesia. Proyek tersebut bertujuan untuk meningkatkan kualitas cetak dan memajukan industri grafika di Indonesia terutama penerbitan buku. Pada tahun 1977 proyek kerjasama berakhir, dan Pusat Grafika Indonesia menjadi salah satu unit kerja di Departemen Pendidikan Nasional. Sejak saat itu Pusat Grafika Indonesia telah mengembangkan kemampuan dan pengetahuan di Bidang Kegrafikaan dan Penerbitan secara luas keseluruh wilayah Indonesia. Percetakan tumbuh di setiap daerah, usaha bervariasi dari mulai peralatan yang digunakan dan bahan dasar kertas, kaleng. Penerbitan buku juga telah meningkatkan dari segi kuantitas dan kualitas cetaknya.

Tujuan Pendirian Kejuruan Grafika Negeri
  1. Sesuai dengan Undang-Undang Sisdiknas No.20 Tahun 2003 No.2
  2. Menyiapkan peserta didik menjadi manusia produktif, mampu bekerja, mandiri, untuk mengisi lowongan pekerjaan sesuai program keahliannya.
  3. Mampu memilih karier, ulet dan gigih dalam berkompetensi mengembangkan sikap profesional dalam bidang keahliannya.
  4. Membekali Ilmu Pengetahuan dan Teknologi dan seni untuk mengembangkan diri secara mandiri maupun melalui jenjang yang lebih tinggi.
Pada tahun pelajaran 1991-1992, SMTN Grafika mengalami Proses Pemindahan Sekolah dengan masuknya SMEA NEGERI 2 (sekarang SMK NEGERI 3 JAKARTA Berdasarkan SK. Mendikbud 036/0/1997 tanggal 7 Maret 1997) secara bertahap untuk menggantikan penggunaan gedung tersebut sebagai sarana belajar SMEAN 2 Jakarta.
Pada tanggal 4 Juli 1994 SMEA NEGERI 2 JAKARTA secara resmi menempati gedung SMT NEGERI GRAFIKA ditempati oleh SMEAN 3 jakarta secara keseluruhan,dan Gedung SMTN Grafika yang tadinya beralamat di Jalan Garuda No. 63, Kemayoran, Jakarta Pusat berpindah ke Jl. Tenggiri No.1 Jakarta Timur. Dan pada tahun yang sama pula SMTN 4 Grafika berubah nama menjadi Sekolah menengah Kejuruan 7 (SMKN 7) Jakarta dengan Fasilitas Gedung yang lebih Besar serta Sarana Praktek yang Lebih Modern.
info lengkap klik dibawah ini :
SMTN Grafika Rawamangun 

Sejarah Percetakan

Percetakan adalah sebuah proses industri untuk memproduksi secara massal tulisan dan gambar, terutama dengan tinta di atas kertas menggunakan sebuah mesin cetak. Dia merupakan sebuah bagian penting dalam penerbitan dan percetakan transaksi.
Banyak buku, koran, brosur, flyer dan majalah sekarang ini biasanya dicetak menggunakan teknik percetakan offset. Image yang akan dicetak di print diatas film lalu di transfer ke plat cetak. Warna-warna bisa didapatkan dengan menimpakan beberapa pola warna dari setiap pelat offset sekaligus.
Teknik percetakan umum lainnya termasuk cetak relief, sablon, rotogravure, dan percetakan berbasis digital seperti pita jarum, inkjet, dan laser.
Dikenal pula teknik cetak poly untuk pemberian kesan emas dan perak ke atas permukaan dan cetak emboss untuk memberikan kesan menonjol kepada kertas. (id.wikipedia) 

Sejarah percetakan dimulai sekitar 3.000 sebelum masehi di Mesopotamia melalui penggandaan gambar. Dengan menggunakan alat berupa silinder yang digunakan untuk menekan gambar atau cetakan di atas lempengan tanah liat, pengerjaan cetak ini ditujukan untuk tujuan seni dan biasanya berupa bentuk-bentuk yang rumit dan komplek. Sedangkan di China dan Mesir mereka menggunakan alat sejenis stempel kecil. Khususnya di Mesir, Eropa dan India pengerjaan cetak ini biasanya menggunakan media kain, kertas atau papyrus, sendangkan di Cina diterapkan juga dalam pembuatan tas atau kotak. Dan pengerjaan cetak pada media sutera bisa ditemui di Eropa sampai akhir abad ke 17.